Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, masalah-masalah keamanan informasi menjadi semakin kompleks dan beragam. Untuk dapat memecahkan masalah-masalah keamanan tersebut, seorang profesional keamanan informasi saat ini membutuhkan kemampuan dan pengertian yang lebih mendalam atas infrastruktur, program, ancaman, vulnerabilities dan lain-lain celah keamanan.
Dengan kata lain, profesional keamanan informasi perlu menjadi seorang hacker plus. Yaitu selain memahami semua yang berkaitan dengan sistem keamanan informasi, perlu juga memahami secara mendalam perangkat dan arsitektur teknologi informasi dan komunikasi; jaringan; regulasi; bahasa pemrograman; bahasa Inggris; World Wide Web; HTML; Operating System; Open source; dan budaya hacker.
Pada awalnya sebutan hacker ditujukan kepada para programer yang ahli atau orang-orang yang mempunyai minat sangat tinggi terhadap komputer yang berkumpul dalam sebuah komunitas untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Hacker membangun jaringan, membangun internet, membangun sistem operasi Unix, membuat Usenet, membuat World Wide Web beroperasi. Bila seseorang adalah bagian dari budaya tersebut dan memberikan kontribusi pada perkembangannya, kemudian komunitasnya mengetahui serta memanggilnya hacker, maka dia adalah seorang hacker. (definisi menurut Eric S. Raymond)
Ada sebuah komunitas lain yang mengaku sebagai hacker dan kemudian media massa pun menjulukinya sebagai hacker. Mereka (umumnya) adalah sekumpulan anak muda yang melakukan deface, menerobos sistem keamanan suatu institusi, mencuri password, merusak sistem, dan/atau melakukan phreaking. Hacker yang sesungguhnya menjuluki mereka cracker. Cracker biasanya tidak bertanggung jawab, kriminal dan merusak.
Definisi hacker menggelembung dan menciut, memositif dan menegatif sesuai persepsi yang dibangun oleh media massa.
Bagaimana menjadi seorang hacker ?
Sebagaimana profesi ”keahlian” lainnya, menjadi seorang hacker tentunya tidak serta merta setelah lulus sekolah komputer atau kursus pemrograman langsung dapat dikatakan hacker atau programmer. Untuk mendapatkan keahlian tersebut, walaupun tidak mesti dijuluki hacker, membutuhkan ilmu yang komprehensif menyangkut teknologi informasi dan komunikasi, serta memiliki cara berfikir hacker.
Ilmu dasar yang harus dikuasai untuk menuju ke keahlian seorang hacker adalah :
1. Mempelajari program dan bahasa pemrograman : keahlian yang paling dasar seorang hacker adalah program. Bisa memulainya dari Python, Java, C/C++ kemudian Perl dan LISP. Menjadi hacker perlu mempelajari secara mendalam bagaimana berpikir dan memecahkan masalah pemrograman dalam berbagai bahasa pemrograman. Berlatih melalui membaca kode program dan menuliskan kode program.
2. Mempelajari software dan operating system open-source : software open-source dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, source-code nya tersedia sehingga dapat dimodifikasi. Nilai yang diperoleh dengan mempelajari software open-source jauh lebih tinggi dari software komersial. Software komersial seperti Microsoft atau Apple didistribusikan dalam bentuk binari sehingga sulit membaca kodenya.
Unix adalah operating system di internet. Bila kita berfokus pada mempelajari Unix, akan banyak sekali manfaatnya. Budaya hacker saat ini terpusat pada Unix.
3. Mempelajari penggunaan world wide web dan menulis dalam HTML : ini bukan dimaksudkan belajar menggunakan web browser, tapi belajar menulis dalam HTML (hiper-text mark-up language). Menulis dalam HTML akan melatih kebiasaan berfikir tentang pemrograman. Jadi, buatlah Home Page (dengan HTML tentunya, bukan program visual) dengan isi yang baik. Isi yang baik akan melatih semangat untuk berbagi.
4. Mempelajari dan menulis bahasa Inggris : suka atau tidak, bahasa Inggris masih merupakan bahasa yang digunakan dalam internet. Hampir dapat dikatakan tools pemrograman yang ada menggunakan bahasa Inggris. Jadi fokuskan untuk dapat menulis dalam bahasa Inggris dengan baik.
Selain mempelajari keempat ilmu dasar itu, yang tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan sikap seorang hacker. Sama seperti keahlian lainnya, selain kemampuan, sikap dan budaya akan keahlian tersebut sangat menentukan seseorang berhasil mencapai status keahlian itu atau tidak.
Berikut hal-hal yang menjadi sikap dan kebiasaan seorang hacker :
1. Melakukan usaha keras dengan penuh memotivasi : menjadi hacker adalah menyenangkan, kesenangan yang membutuhkan usaha keras untuk mencapainya. Usaha keras tersebut harus dipelihara dengan motivasi yang tinggi untuk mendapatkan ilmu dasarnya, melatihnya dengan memecahkan masalah, dan berlatih terus menerus untuk mempertajam keahlian. Jangan membatasi diri.
2. Menjadi kreatif : tidak ada metode penyelesaian yang keramat dan jitu dalam permasalahan komputer yang terus berkembang. Memiliki kreatifitas, walaupun sumberdaya terbatas, akan sangat membantu dan bernilai tinggi.
3. Memelihara rasa ingin tahu : rasa ingin tahu akan memotivasi diri dari dalam, sehingga memiliki kemauan untuk membaca, melakukan latihan dan percobaan, mencari penyelesaian masalah hingga tuntas, dan melihat sejauh mungkin.
4. Mengatasi kejenuhan : jangan pernah bosan dan jenuh terhadap pekerjaan yang berulang-ulang, sebab hal itu merupakan salah satu bagian dari upaya penyelesaian terhadap masalah baru. Seorang hacker harus dapat mengatasi kebosanan dan kejemuan yang muncul dalam dirinya.
5. Menumbuhkan iklim yang kondusif : kreatifitas, ide cemerlang dan kejernihan berpikir biasanya muncul pada suasana yang menyenangkan. Hacker memerlukan suasana itu. Bentuk dan macam suasana yang menyenangkan sangat beragam dan tidak berlaku universal, jadi lebih mudah menset suasana itu oleh diri sendiri.
6. Membangun sikap dan kemampuan yang handal : menjadi hacker memerlukan kecerdasan, latihan, dedikasi dan kerja keras. Membangun sikap dan memiliki kemampuan sangat penting, sehingga perlu dimiliki secara bersama-sama.
7. Melakukan interaksi dalam komunitas hacker : komunitas hacker biasanya merupakan sebuah forum untuk saling berbagi pengalaman dan ilmu atau dapat juga hal-hal ringan lainnya. Saat seorang hacker dalam keadaan buntu terhadap suatu masalah, komunitasnya akan siap membantu.